Senin, 17 Maret 2014

Rahasia Sukses


Rahasia hidup sukses dan prestatif didunia dan akherat, tidak lepas dari seberapa mampu seseorang menempatkan diri di hadapan Allah Azza wa Jalla. 

Tawadhu, inilah kunci hakikat bagi siapa saja yang ingin memiliki pribadi unggul, yaitu sifat rendah hati, tidak sombong. 

Karena kunci ini terpenting yaitu dalam kesanggupan kita mendengar, menyerap, dan menimba ilmu dari orang lain dalam rangka memperkaya ilmu dan memperluas visi.

Kualitas Cita - Cita


                   " Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Q.S. A-Ra'd : 11)

Tekadkan untuk mulai meningkatkan kualitas cita-cita, sehingga tidak sekedar untuk kesuksesan duniawi saja. 

Misalkan ikrarkan cita-cita begitu tegas dan tergurat jelas,

 “ Hidupku hanya untuk Allah. Aku ingin tetesan air mata, keringat, pikiran, bahkan darah dan nyawaku hanya untuk Allah semata.”


Bagi yang bercita-cita seperti ini, wujudkan dengan perjuangan melawan diri sendiri, di Sisi Allah balasan terbaik, baik hidup didunia maupun di akhirat kelak.


Allah akan mengatur strategi untuk keberhasilan yang kita rindukan.

Seperti firmanya : “ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-Ankabuut [29]:69)

Genggam Waktu

 
                 " Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (Q.S. Alam Nasyrah [94]: 7-8)


Tubuh dan pikiran seratus persen digunakan berikhtiar dikerahkan segenap potensi yang telah dititipkan Allah Azza wa Jalla, demi tergapainya puncak prestasi tertinggi dan terciptanya karya terbaik.

Serta kalbu seratus persen digunakan berikhtiar dengan sekuat-kuatnya untuk bertaqarrub dan mengejar pertolongan Allah, sehingga menjadi hamba yang ridha dan diridhai-Nya. 

Jadilah ahli ibadah yang unggul dan prestatif, menjadi kekasih Allah Azza wa Jalla. Akan dikuatkan manakala lemah. Akan dicukupkan-Nya ketika dalam kekurangan. Akan dilapangkan bila dalam kesempitan. Akan ditentramkan tatkala gelisah. Serta akan ditolong dan dibela sekiranya dianiaya dan di sakiti.

Kuasai Diri



Kesanggupan memilih lingkungan dan teman sangat berpengaruh bagi prestasi dan kemampuan kita. Barangsiapa ingin memiliki kecepatan baik dalam meningkatkan diri untuk berprestasi dan unggul, maka kita harus mencari system, lingkungan, dan teman-teman yang bermutu. Carilah teman-teman yang bermutu, cerdas, mulia akhlaknya, bergairah dalam hidupnya, semangatnya menggebu dan menggelora, dan hatinya pun bersih. Carilah lingkungan, organisasi, atau tempat kerja yang mampu meningkatkan kemampuan maupun mutu kepribadian kita.

Perang bagi kita adalah melawan diri sendiri, menerjang kemalasan, memberangus ketidakmampuan, mengusir jauh-jauh cara hidup tidak produktif dan tidak efektif, serta menghancurleburkan hawa nafsu yang akan menjatuhkan diri sendiri.   


Selasa, 11 Maret 2014

Pribadi Muslim Berprestasi






Hampir setiap perbuatan yang dilakukan selalu terjaga mutunya. Begitu mempesona kualitasnya. Shalatnya bermutu tinggi, shalatnya prestatif, " khusyuk." Amal-amalnya sangat terpelihara kadar kualitasnya, bermutu tinggi, "ikhlas." Keberaniannya "tafakurnya", dan aneka hidupnya setiap hari lainnya. Seluruhnya dijaga untuk suatu mutu tertinggi tiada bandingnya. Pribadi yang menjaga prestasi dan mempertahankan kualitas terbaik dari apa yang sanggup dilakukannya.



Prestasi dalam Samudra

 

Ukuran seseorang berprestasi atau sukses  berangkat dari nilai " keunggulan kompetitif " dari seseorang dibanding seseorang lain. Dengan faktor skill, ketrampilan, atau kemampuan seseorang, sesederhana apapun kemampuan itu. Dengan berbekal skill tersebut, berkaryalah dia. Prosesi berkarya dan akhirnya menghasilkan suatu karya, itulah prestasi. Apalagi dalam prosesi berkarya terkandung nilai-nilai luhur, niat, keinginan mendapatkan atau menghasilkan sesuatu, tekad untuk mewujudkannya, hingga lahir sebuah karya. Walhasil....diri sendiri atau orang lain boleh memberi penilaian. " Kita layak Sukses...Kita wajib berprestasi"